Di kota-kota besar untuk
mendapatkan air bersih kerap menjadi masalah. Air biasanya keruh,kuning, bau
bahkan mengandung logam berat, kapur, dan bakteri. Ke depannya berbagai masalah
untuk mendapatkan air bersih akan membuat air bersih di Jakarta bakal menjadi
barang mewah. Masalah-masalah yang muncul, yaitu:
- Setiap tahun Jakarta butuh 547.5 juta meter kubik air. PDAM hanya bisa suplai sebanyak 54% air dari total kebutuhan air masyarakat Jakarta, sedangkan 46% air dipenuhi dari air tanah.
- Eksploitasi air tanah terus menerus membuat 40% wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Jika daratan terus turun limbah rumah tangga dapat mencemari air tanah, sebagian limbah lainnya mencemari sungai.
- Pendangkalan sungai disebabkan oleh sampah dan material lainnya yang membentuk endapan di sungai.
Jika dibiarkan berlarut
berbagai masalah akan menjadi ANCAMAN terhadap pasokan dan kualitas air. Berikut
ancaman-ancaman yang timbul akibat permasalahan di atas, diantaranya:
1.
Krisis Air Tanah
Jika
daratan terus turun air laut akan mengikis permukaan dan tanah penyangga tanah.
Akibatnya air laut merembes dan bercampur dengan air tanah karena tanah sebagai
filter terus terkikis. Air tanah pun akan terasa lebih asin dan tidak layak
untuk mandi maupun air minum.
2.
Banjir Rob
Setiap
tahun daratan Jakarta turun 5-10 cm hingga 2025 diperkirakan mencapi 1.5 m. Dan
50% daratan Jakarta akan berada di bawah permukaan laut akibatnya Jakarta mudah
terkena banjir rob.
3.
Krisis Sanitasi
Air
limbah yang mencemari air tanah dan sungai menyebabkan kualitas air menjadi
buruk dan medium bagi penyebaran penyakit.
4.
Krisis Air Baku.
Pendangkalan
sungai membuat kapasitas dan aliran air mengecil. Akibatnya saat hujan aliran
sungai meluap dan pasokan air baku pengelolaan air minum dari sungai berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar